THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Sekilas Tentang Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta Toer

Bumi Manusia bertutur tentang perjalanan hidup seorang anak pribumi bernama Minke, cerminan pengalaman RM Tirto Adisuryo seorang tokoh pergerakan pada jaman kolonial yang mendirikan organisasi Sarekat Priyayi dan diakui oleh Pram sebagai organisasi nasional pertama. Kisahnya berlatar Indonesia jaman penjajahan Belanda, antara tahun 1898 hingga 1918, di mana seorang anak pribumi dipandang rendah dan tidak setaraf dengan bangsa-bangsa Eropa, khususnya Belanda. Minke adalah seorang pribumi yang cerdik, berpikiran terbuka. Dia mendapat pendidikan di sekolah elite HBS. Saat itu pengaruh modernisme dan pemikiran rasionalisme mulai merasuk ke Hindia Belanda. Pemikiran modern itu membawa pengaruh yang besar kepada Minke dalam memandang segi-segi kehidupan. Salah satu yang mendapat perhatiannya adalah kehidupan Nyai Ontosoroh. Minke mulai menyelami sikap dan pemikiran kehidupan seorang nyai, istri simpanan seorang Belanda, yang pada masa itu dipandang rendah oleh masyarakat dan tidak punya hak di sisi undang-undang. Watak Nyai Ontosoroh menjadi sumber penting yang mewarnai perkembangan pemikiran Minke. Novel ini juga mengisahkan jalinan kisah cinta Minke dengan Annelis, putri Nyai Ontosoroh, dengan begitu apik. Sebuah kisah percintaan antar-ras dengan akhir cerita yang dikemas melalui kekalahan sang tokoh. Pengadilan Belanda tak menganggap perkawinan keduanya sah karena Annelis adalah peranakan Belanda. Walau Minke tahu meski status Annelis adalah istri resminya, posisinya akan tetap kalah di hadapan pengadilan rekaan Belanda, dan Annelis akan tetap dibawa ke Belanda. Minke maupun Nyai Ontosoroh tidak tinggal diam dan terus berupaya berjuang melawan sistem peradilan yang timpang. Bumi Manusia berakhir dengan kisah yang menyayat hati dan kesan mendalam. Watak Minke yang bermula tumbuh sebagai seorang pengagum Eropa berakhir dengan tragedi yang diakibatkan oleh sistem Eropa yang dipujanya.

Blogged with the Flock Browser

Read More......

Kopi Merah Putih - Indonesia Anonymus

ISBN: 978-979-22-4529-5, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama Apa isi buku ini? Buku ini berisi obrolan dengan beragam topik: dari ngobrol soal listrik sampai soal pendidikan. Dari soal subsidi sampai soal bajaj. Buku ini juga ngobrol tentang pisang, toko kecil, HIV/AIDS, kartu kredit, pedagang asongan, sampai sinetron. Banyak topik yang serius (tapi kami sajikan secara ringan agar enak dibaca), ada juga topik bercanda. Namanya juga ngobrol. Misalnya: Mengapa banyak para profesional muda -- termasuk teman-teman kami -- yang walaupun punya gaji sangat lumayan, tetap terlilit hutang kartu kredit? Kok bisa? Bukankah kalau mau mereka bisa melunasi tagihan setiap bulannya? Semua orang tahu bahwa lulusan universitas top akan lebih mudah mendapat pekerjaan dibanding universitas tak terkenal. Lalu bagaimana nasib kita kalau kita sudah terlanjur lulus dari universitas tak terkenal dan sampai sekarang masih menganggur? Harus bagaimana kita? Bicara soal HIV/AIDS, seorang teman berkata: "HIV/AIDS ditularkan melalui hubungan seksual atau melalui jarum suntik yang terkontaminasi. Selama saya dan keluarga saya lurus-lurus saja, HIV tidak akan jadi masalah saya toh?". Jawabannya ternyata ada di cerita teman kami yang lain: Ia dikejutkan berita bahwa beberapa karyawan di kantornya tertular tuberkulosis (TBC). Tuberkulosis dan HIV/AIDS? Lho, apa hubungannya? Betulkah bahwa setelah reformasi, Indonesia justru semakin miskin? Kami menggali fakta dan mencari jawabannya untuk anda. Dan masih banyak lagi... Penulisnya Indonesia anonymus? Anonim? Kenapa anonim? Karena sama seperti anda, semenjak musim kampanye pemilu kemarin kami capek dengan hingar-bingar manusia mempromosikan dirinya sendiri: menonjol-nonjolkan kemampuan, menyembunyikan kekurangan, berpromosi habis-habisan, agar populer, terkenal, disukai, dianggap mampu, bla bla bla. Semua demi satu hal: jabatan. Anda pasti capek dengan semua itu. Seperti kami, anda juga pasti ingin sesuatu yang beda. Maka di sini kami menawarkan sebaliknya: kami tidak menulis buku ini untuk jadi terkenal, untuk jadi populer, untuk disukai, untuk dianggap mampu, atau untuk jadi caleg. Kami tidak cari nama. Jadi kami pilih tanpa nama. Anonim. Kami hanya ingin menulis, dan menulis apa adanya. (Untuk melengkapi semangat itu, dengan rendah hati kami sampaikan di sini bahwa pendapatan bersih dari buku ini nantinya akan didedikasikan untuk kegiatan amal dalam bidang pendidikan. Ya, betul: kami tidak ingin meraup keuntungan dari buku ini. Bukan karena kami tidak butuh uang, tapi karena seperti anda kami juga rindu patriotisme, dan buku ini jadi korban kerinduan itu.) Anonim kadang diasosiasikan dengan lempar batu sembunyi tangan, dan kami memahami bila itu yang ada di benak anda. Tapi buku ini tidak 'melempar batu' ke siapa-siapa, karena ini bukan buku yang mengkritik sana-sini. Kami juga semaksimal mungkin menyediakan catatan kaki yang lengkap untuk setiap sumber dari fakta-fakta yang kami kutip, untuk membuktikan bahwa kami tidak sembarang omong. Jadi kami tidak melempar atau menyembunyikan apa-apa. Lalu siapa Indonesia-anonymus ini? Kami sama seperti sebagian dari anda, adalah kuli kerah-putih Indonesia. Kami adalah sekelompok karyawan biasa, pekerja kantoran Jakarta, yang membanting tulang dari pagi hingga malam, pulang ke rumah kelelahan hanya untuk berangkat lagi keesokan harinya, demi gaji yang entah kenapa tidak pernah cukup. Seperti sebuah Indonesia mungil, kelompok kami terdiri dari ras, agama dan suku yang berbeda. Sebagian besar dari kami berpendidikan sarjana, beberapa dengan tambahan gelar Master dan Doktor. Sebagian lulusan universitas dalam negeri, sebagian lagi lulusan luar negeri.Tapi terus terang saja, semua fakta itu tidak penting. Yang penting adalah kami pada dasarnya sama dengan anda. Pemikiran kami-pun boleh jadi juga sama dengan pemikiran anda. Kami adalah anda, kami dan anda adalah kita, dan kita adalah Indonesia. Sama seperti anda, walaupun sibuk mencari makan, kita tentunya masih menyempatkan diri untuk berkumpul: duduk-duduk, minum kopi, dan ngobrol sana-sini. Ibukota banjir setiap tahun? Harga-harga membumbung tinggi? Pendidikan untuk anak-anak kita semakin mahal dan kualitasnya semakin rendah? Polusi semakin parah? Obrolan kita pun kemudian menjadi hangat dengan keluhan, pandangan, dan kritikan. Ide-ide perbaikan dilontarkan. Pro dan kontra diperdebatkan. Tapi akhirnya waktu berlalu, kopi habis, dan kita-pun harus beranjak untuk kembali ke rutinitas sehari-hari. Apakah obrolan tadi akhirnya hanya tinggal obrolan? Banyak bicara sedikit bekerja? Buku ini ingin membuktikan sebaliknya. Kenapa judulnya Kopi Merah Putih? Karena ketika ngobrol sambil ngopi, pemikiran kita tidak selalu sama: ada yang berpendapat begini, ada yang berpendapat begitu. Ada yang setuju, ada yang tidak. Ada yang bilang bagus, ada yang bilang jelek. Ada yang bilang manis ada yang bilang pahit. Ada yang bilang merah, ada yang bilang putih. Tapi bila digabung, jadilah merah putih. Jadilah Indonesia. Berbeda-beda (pendapat) tapi tetap satu. ----- Buku bisa dibeli di toko-toko buku Gramedia, online di situs Gramedia Pustaka Utama, maupun di toko-toko buku kesayangan anda.

Read More......

Lupa Password Root FreeBSD?!?

Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah : 1. Hidupkan dahulu PC anda 2. Perhatikan saat OS mulai tampil pesan seperti : Hit [Enter] to boot immediately, or any other key for command prompt. Booting [kernel] in 10 seconds... 3. Kemudian cepat Tekan tombol spacebar, dan akan terlihat pesan berikut ini : Type '?' for a list of commands, or 'help' for more detailed help. ( ok ) kemudian ketik : boot -s Tekan tombol ENTER untuk memulai FreeBSD dalam single user mode. 4. maka Setelah system di boot akan terlihat pesan berikut: Enter full pathname of shell or RETURN for /bin/sh: Tekan tomnbol ENTER dan kita akan masuk ke # prompt. 5. lalu Aktifkan file system, Karen filenya cuma read only maka lakukan command : # mount -t ufs -a # passwd New password: trustix123 ( contoh passwd ) Retype new password: trustix123 passwd: updating the database... passwd: done # exit 6. Kemudian Coba reboot PC nya lalu login sebagai multi user ( login seperti biasa ).

Read More......

..Percakapan Tentang Sahabat..

"Persahabatan adalah bunga.. bunga dalam kehidupan.. bunga yang bermula dari kuncup.. kemudian tumbuh.. dan berangsur mekar.. menimbulkan harum wangi.. menggoda lebah dan kupu-kupu untuk hinggap.. dan mencicipi madunya.. manis... tapi... terkadang juga ada yang pahit.. itu wajar.." "Aku rasa tidak.. bunga itu kini tak lagi di tangkainya.. lepas.. bunga kini hanya jadi hiasan.. tak lagi bisa dinikmati.. hanya dipandang.. lebah dan kupu-kupu kecewa.. dan pergi.." "Ya.. kini.. memang seperti itu.. dan tampak lebih indah.. di dalam rangkaian karangan bunga.." "dan bunga tak selamanya hidup.. berangsur-angsur.. bunga akan layu.. jatuh.. dan hilang bersatu dengan tanah.." "Ya... tapi bunga akan membantu tanaman lain.. bunga jatuh menjadi humus.. membuat tanaman lain.. semakin subur..." "kau tahu.. kini bunga bisa menipu.. bunga palsu.. terjual bebas.. terkadang.. sangat laku dan dicari.. itu artinya.. kini tak apa.. tak harus yang asli dan saling menguntungkan.. yang terpenting aku untung.. ya kan..??" "tidak..." "kenapa tidak...? jika bunga palsu itu terbuat dari plastik.. rusak, dan jatuh.. dia tak akan bersatu dengan tanah.. dan menjadi humus.. apalagi menyuburkan tanaman.. tetapi.. dia merusak.. egois.. sendiri.. tak bisa bersatu.. merusak.." "aku bukan tidak setuju.. tapi aku tidak habis pikir.. dan tidak percaya.. ternyata di kehidupan sekarang.. persahabatan sangat langka dan tak berharga lagi.. manjadi sampah dan hanya menjadi alat peguntung sepihak.." "ya...!" "tapi.. terimakasih teman.. kau menyadarkanku.. makna sahabat sebenarnya.." "sama-sama sobat..."

Read More......

..DimEnSI..

Dalam kenyataannya hidup adalah berada dalam suatu dimensi kekuatan gravitasi yang menariknya membuat semua yang hidup bisa bertahan tarikan yang sangat kuat walaupun gelombang dahsyat menghantam kelak suatu hari ketika tiupan terompet terdengar nyaring pelepasan energi untuk terakhir kalinya secara bersamaan.. sempurna... lidah api matahari memancar hebat semua menjadi tak terkendali bintang berjatuhan tak terkontrol tak terdeteksi lagi dengan gravitasi yang sangat besar gunung - gunung beterbangan laut menjadi bah es menjadi air kutub utara dan selatan mencair karena terlalu banyak menerima panas apa selanjutnya yang harus dilakukan? pasrah atau diam? itu kehidupan.. penuh dengan beribu pertanyaan yang abstrak.. dan tak pernah bisa terjawab.. apa yang harus menjadi pegangan selanjutnya? kehidupan setelah itu akan musnah.. tanpa bekas.. terhirup oleh kekuatan yang sangat tak terduga sebelumnya apa selanjutnya............. penuh dengan pertanyaan lagi.... BERUBAH KEMBALI KE MASSANYA

Read More......